Setelah makan siang biasanya saya suka iseng untuk cari-cari cemilan yang ringan. Nah kali ini mampir lagi ke legenda gangnya "Jakarta", apalagi kalau bukan di Gang Kelinci (lokasinya sebelum bakmi a boen di ujung gang sempit). Masuk agak kedalam dan gak jauh dari mulut gang di sebelah kiri.
Bagi yang belum tahu apa itu Cakwe atau Cakue atau Youtiao atau Chinese cruller (a food made from a piece of dough that has been twisted and fried)? Berikut ini adalah kutipan dari Wikipedia:
Cakwe adalah salah satu penganan tradisional Tionghoa. Cahkwe adalah dialek Hokkian yang berarti Hantu yang Digoreng (You Zha Gui). Nama ini berhubungan erat dengan asal usul penganan yang kecil namun sarat akan nilai sejarah ini.
Cahkwe mulai populer pada zaman Dinasti Song, berawal dari matinya Jenderal Yue Fei yang terkenal akan nasionalismenya akibat fitnahan Perdana Menteri Qin Hui. Mendengar kabar kematian Yue Fei, rakyat Tiongkok kemudian membuat 2 batang kecil dari adonan tepung beras yang melambangkan Qin Hui dan istrinya lalu digoreng untuk dimakan. Ini dilakukan sebagai simbolisasi kebencian rakyat atas Qin Hui.
Biasanya cakue ini lebih pas dicampur sama bubur ayam disamping bisa juga dimakan sendirian pake sambalnya yang encer. Jadi bagi pecinta bubur ayam sudah dijamin pasti tahu deh cemilan yang satu ini.
Dari gigitan pertama saja sudah terasa sekali nikmatnya. Adonan cakuenya terasa lembut dan rasa asin nya pas, gak asin-asin banget biarpun saya pecinta makanan savory. Yang pasti enak deh. Nom nom nom. :9
Oya pas hari ini kue bantalnya sudah habis karena emang datangnya saya sudah kesorean, so next time harus dicoba!
Oya pas hari ini kue bantalnya sudah habis karena emang datangnya saya sudah kesorean, so next time harus dicoba!
Cakue Ko Atek
Jl. Gang Kelinci
Pasar Baru, Sawah Besar - Jakarta Pusat
Daftar Harga
Cakue - Rp3.000 /pcs
Daftar Harga
Cakue - Rp3.000 /pcs


0 comments:
Post a Comment