Selama 1 bulan penuh umat muslim di seluruh dunia menjalankan
ibadah puasa yang dikenal sebagai Puasa Ramadhan dan tidak terasa kita sudah
memasuki pertengahan tahun dimana bertepatan pada hari ini kita sudah memasuki
bulan Suci Ramadhan 1436 Hijriyah/ 2015 Masehi.
Diawali dengan Sahur di pagi hari yang dengan maksud makan pada dini hari. Menurut saya ini benar-benar merupakan tantangan terberat selama masa berpuasa 1 (hari) penuh yang harus dijalani. Pertama karena pada jam 3 hingga 4 pagi itu adalah jamnya orang pulas tidur tetapi malahan kita bangun dan harus makan pula, hmm.. salut banget buat yang menjalankannya.
Setelah selama 12 jam berpuasa terhadap makan, minum dan hal-hal
lainnya termasuk mencaci-maki, marah-marah dan sebagainya lalu ‘dibatalkan’
dengan berbuka puasa pada saat Azan Maghrib atau malam harinya. Naah… sebelum
kita benar-benar makan maka sebaiknya diawali dengan hidangan pembuka ringan,
yang biasanya berupa penganan manis-manis--seperti kolak, kurma, jus atau lebih
baik yang hangat-hangat seperti teh manis--dulu supaya tubuh tidak kaget dan
untuk memulihkan stamina kita kembali setelah seharian penuh dengan pantangan.
Di restoran, warung-warung maupun penjaja pinggiran selalu menjual
minuman berbuka puasa yang kita kenal dengan nama Ta’jil. Apa sih arti kata
Ta’jil sebenarnya? Ternyata arti sebenarnya adalah menyegerakan atau cepat-cepat. Kata yang berasal dari bahasa Arab
‘ajjala yuajjilu ta’jiilan’ ini mengandung arti penyegeraan untuk menyelesaikan
puasa atau membatalkan puasa dengan memakan sesuatu, jadi bukan
berarti makanan berbuka puasa itu sendiri.
Jadi salah kaprah dalam penulisan maupun
pemahaman memang kerap kali terjadi di Indonesia, ini dikarenakan banyaknya
beberapa kata dari bahasa asing maupun daerah yang tidak benar-benar tepat
dipakai secara harafiah. Dan hal yang paling buruk adalah pemakaian yang sudah
mengakar salah ini tidak pernah diperbaiki dengan benar.
0 comments:
Post a Comment